Bioskop Metropole, Jakarta atau Bioskop Megaria
Bioskop Metropole Menurut Fungsi
Bioskop yang terletak di sudut Jalan Pegangsaan dan Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat dan berkapasitas 1.700 penonton ini adalah salah satu bioskop terbesar dan tertua di Jakarta yang masih bertahan hingga sekarang. Pada tahun 1951, gedung dan lahan seluas 11.623m² ini dimiliki oleh PT Bioskop Metropole. Lalu pada tahun 1960, Presiden Soekarno memerintahkan penggantian semua nama bangunan yang berbau asing,oleh karena itu Bioskop Metropool pun berganti nama menjadi Bioskop Megaria. Pada tahun 1989 gedung bioskop ini disewakan oleh PT Bioskop Metropole kepada jaringan 21 Cineplex, yang mengubah rancangan dalam gedung itu sehingga menjadi 6 bioskop mini dengan kapasitas tempat duduk sektiar 50 kursi setiap ruangannya. Namanya pun sempat berubah menjadi Megaria 21.
Citra Bioskop Metropole
BIOSKOP MEGARIA adalah bioskop tertua dan merupakan satu-satunya bangunan besar bergaya arsitektur Art Deco di Jakarta yang masih bertahan. Peninggalan arsitektur ini merupakan Cagar Budaya Kelas A, mengingat usianya yang sudah lebih dari 50 tahun, berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta No. 475 Tahun 1993. Banyak orang mengira bahwa bioskop ini dirancang oleh arsitek Belanda, Johannes Martinus (Han) Groenewegen. Namun sebenarnya, bioskop Metropole dirancang oleh Liauw Goan Seng (sebelum dikoreksi cucunya, Ifke M. Laquais pada 2007, Liauw Goan Seng disebut Lauw Goan Sing) yang meninggalkan Indonesia pada 1958 untuk pindah ke Belanda ketika terjadi naturalisasi. Oleh Liauw Goan Seng, bioskop Metropole dirancang dengan gaya arsitektur Art Deco( Art Decorative) sebagai bagian perkembangan arsitektur dunia Art Nouveau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar