Sabtu, 25 Juni 2011

Bayt Al Qur'an dan Museum Istiqlal





Karya-karya unggulan para ulama dan intelektual muslim Nusantara sejak abad ke-17 sampai abad ke-20 yang bernilai historis dapat disaksikan di sini. Warisan budaya berupa mushaf, manuskrip Al Qur’an, arsitektur, seni rupa islami yang memiliki keindahan seni juga tersimpan. Bayt al Qur’an & Museum Istiqlal, memang menghadirkan pesona untuk direnungkan.
Bayt al Qur’an & Museum Istiqlal merupakan kesatuan dari dua lembaga yang berbeda namun dalam kesatuan konsep. Bayt al Qur’an, yang berarti rumah Al Qur’an, dengan materi pokok berupa peragaan yang berkaitan dengan Al Qur’an, sedangkan Museum Istiqlal menampilkan hasil-hasil kebudayaan Islam Indonesia.
Bayt al-Qur’an & Museum Istiqlal (BQ&MI) yang menempati areal seluas 20.013 m2 dibuka untuk umum tanggal 20 April 1997 bersamaan dengan peresmian oleh Presiden Soeharto. Tujuannya untuk menampilkan Islam sebagai pemersatu bangsa dari berbagai etnik di Indonesia dengan menampilkan ajaran dan kebudayaan Islam Indonesia yang berkualitas dan kreatif dalam upaya untuk memantapkan jatidiri bangsa, menampilkan wajah Indonesia yang mempunyai penduduk muslim terbesar di dunia dalam percaturan internasional melalui kajian sejarah perkembangan ajaran Islam dan implementasinya dalam seni dan budaya, menyampaikan makna yang lebih dalam tentang ajaran Islam dan karakter kebudayaannya yang bersifat terbuka, otentik, toleran, progresif dan kosmopolitan; dan sebagai pemicu (trigger) untuk pengkajian ajaran dan kebudayaan Islam secara lebih dalam khususnya di Indonesia dan umumnya di Asia Tenggara.
Ruang pamer Bayt al-Qur’an menghadirkan beragam seni mushaf dari dalam dan luar negeri, seperti Mushaf Istiqlal yang menjadi primadona pada Festival Istiqlal II 1995, Mushaf Wonosobo, yang merupakan terbesar hasil kreasi dua orang santri Pondok Pesantren al- Asy’ariah, Wonosobo, Jawa Tengah, Mushaf Sundawi yang menampilkan iluminasi ragam hias khas Jawa Barat, dan Mushaf Malaysia yang menampilkan iluminasi ragam khas Malaysia.
Ditampilkan pula al-Qur’an standar Departemen Agama RI, al-Qur’an biasa dan al-Qur’an Braille untuk umat Islam tunanetra. Disajikan juga al-Qur’an Interaktif dalam bentuk software (perangkat lunak) computer yang dapat dioperasikan secara digital seperti program-program aplikasi komputer lainnya.
Ruang peraga Museum Istiqlal menyimpan dan memamerkan benda-benda budaya yang telah berabad lamanya, menembus peradaban suku, bahasa, daerah, dan adat istiadat di Indonesia. Kejayaan historis masa lalu dan masa kini berbaur dalam suatu peristiwa. Manuskrip al-Qur’an, benda-benda tradisi dan warisan, arsitek, seni rupa kontemporer, serta benda islami lainnya, semua tersimpan di sini, sebagai hasil implementasi dan implikasi budaya yang bersumber dari al-Qur’an.
Bangunan Bayt al-Qur’an & Museum Istiqlal berlantai 4 dengan lingkungan yang jauh dari polusi memiliki fasilitas ruangan yang lengkap seperti, serba guna (main hall), auditorium, audiovisual, ruang kelas, pameran, balkon, dan lain-lain. Semua itu dapat digunakan untuk mengadakan kegiatan seperti, seminar, pertunjukkan, pameran, perlombaan, forum ilmiah, syukuran, dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar